HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Debat Panas Pilwalkot Semarang 2024, Yel-yel dan Ejekan Dari Dua Kubu Warnai Suasana

SEMARANG | HARIAN7.COM – Debat perdana Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2024 yang digelar di Hotel MG Setos pada Jumat (1/11/2024) malam berlangsung penuh dinamika. Dengan tema “Ekonomi, Infrastruktur, dan Ketahanan Pangan,” suasana panas terasa sejak awal, diwarnai oleh yel-yel dan ejekan dari kedua kubu pendukung pasangan calon (paslon).

Paslon nomor urut 01, Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin, yang mengusung slogan “Jaguar” (Jagoan Ku Agustin-Iswar), mendapat dukungan penuh dari ratusan pendukung yang memenuhi lokasi. Di sisi lain, paslon nomor urut 02, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya atau Yoyok Sukawi-Joko Susanto, tak kalah semangat. Kedua kubu saling meneriakkan yel-yel untuk mendukung jagoan mereka masing-masing.

Baca Juga:  Kebersamaan yang Tertunda, Rutan Salatiga Beri Kesempatan Warga Binaan Berkumpul Bersama Anak

Yel-yel pendukung semakin memanas dengan sorakan yang menyerang lawan. Pendukung paslon 01, misalnya, meneriakkan, “Yoyok Ngapusi, Yoyok Ngapusi. Nomer siji mesti dadi (no 01 pasti jadi), nomor loro hola-holo.” Tidak mau kalah, kubu paslon 02 membalas dengan ejekan, “Jaguare dadi kucing (Jaguarnya jadi kucing).”

Keriuhan di dalam venue membuat moderator debat beberapa kali harus menenangkan massa. Bahkan, moderator sempat mengancam untuk menunda sesi debat jika pendukung terus berisik.

Baca Juga:  Nina Agustin: Wajah Baru Calon Wakil Wali Kota Salatiga yang Dekat dengan Masyarakat

“Mohon tenang, kalau tetap ramai sesi debat tidak akan kami mulai,” ujar moderator dengan tegas.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Ahmad Zaini, menjelaskan bahwa masing-masing paslon hanya diperbolehkan membawa 100 pendukung untuk menjaga ketertiban acara. Zaini berharap agar debat ini bisa menjadi ajang pendidikan politik yang damai dan berkelas bagi masyarakat.

“Harapannya debat perdana berjalan aman dan lancar. Masing-masing paslon saling menghargai dan menghormati, sehingga debat publik bisa menjadi pendidikan politik di masyarakat,” kata Zaini.

KPU juga memperbolehkan setiap paslon membawa catatan dan menggunakan singkatan saat sesi tanya jawab, asalkan tetap menghormati aturan yang berlaku.(Ais/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!