Cegah Peredaran Upal Jelang Ramadhan, Sat Samapta Polres Salatiga Patroli Penling Ke Pasar, Begini Jelasnya
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Polres Salatiga mulai mengintensifkan Patroli Penling (Penerangan Keliling) sejumlah pasar tradisional untuk mengantisipasi peredaran uang palsu jelang Ramadhan 2023.
Salah satunya yang dilakukan petugas di Pasar Raya Salatiga, Jalan Jendral Sudirman Salatiga. Kegiatan yang dimpimpin Kanit Turjawali IPDA Yudi Setiawan, bersama anggotanya menyasar masyarkat yang beraktifitas di pasar.
Kasi Humas Polres Salatiga, IPTU Henri Widyoriani yang turut mendampingi pelaksanaan kegiatan tersebut menyampaikan bahwa selain untuk menjaga kamtibmas yang aman kondusif, kegiatan patroli ini juga menyampaikan himbauan kamtibmas dan penerangan keliling (Penling) kepada pedagang maupun masyarakat yang beraktifitas di Pasar Raya Salatiga untuk mewaspadai peredaran Uang palsu (Upal) yang biasanya marak menjelang Ramadhan.
“Patroli adalah untuk antisipasi gangguan kamtibmas. Namun demikian tak lupa kita sampaikan kepada masyarakat dan pedagang agar waspada terhadap peredaran uang palsu. Karena masih banyak pedagang yang tidak menggunakan alat pendeteksi uang, sehingga menjadi sasaran empuk pelaku peredaran Upal jika sampai lengah”, ucap IPTU Henri, disela kegiatan, Senin (20/3/2023).
IPTU Henri Widyoriani berpesan kepada pedagang untuk selalu melakukan langkah 3 M (Melihat, Meraba, dan Menerawang) setiap menerima uang saat jual beli.
Pantauan harian7.com, nampak para pedagang dan pengunjung pasar terlihat antusias dengan adanya patroli penerangan keliling yang dilaksanakan Polres Salatiga, bahkan tidak segan pedagang menyampaikan pengalamannya menjadi korban peredaran upal.
Sri Sumarsih, salah seorang pedagang bakso menyampaikan bahwa dirinya pernah menjadi korban upal. Hal tersebut disadari setelah samapi rumah saat menghitung uang hasil jualannya.
“Begitu tahu uangnya kok menyingkap jadi dua, wah palsu ini. Jadi langsung saya buang karena takut beredar lagi. Ya tentu saja saya sedih pak, untung saya sedikit dari hasil jualan bakso, eh malah dapat uang palsu,” ungkapnya pasrah.
Sementara itu, Julaekah seorang penjual jenang jadah yang sudah belasan tahun berjualan di Pasar Raya I Salatiga mengaku bahwa selama ini dirinya belum pernah menerima uang palsu karena bisa membedakan mana uang asli dan palsu dengan cara merabanya.
“Nanti kalau saya dapat uang palsu, saya lapor 110 pak” katanya.(*)
Tinggalkan Balasan