HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Cegah Penyebaran PMK, Dua Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

REMBANG | HARIAN7.COM – Dua pasar hewan di Kabupaten Rembang, yakni Pasar Hewan Pamotan dan Pasar Hewan Kragan, resmi ditutup sementara untuk memutus mata rantai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Langkah ini diambil setelah ditemukan sapi yang diduga terjangkit PMK diperjualbelikan di Pasar Hewan Pamotan.

Baca Juga:  Puncak HKN ke-60 dan Hari AIDS Sedunia di Salatiga: Kolaborasi untuk Kesehatan Bersama

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Rembang, Mahfudz, menjelaskan bahwa keputusan penutupan diambil berdasarkan rekomendasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan). Petugas mendapati tiga ekor sapi bergejala PMK dari luar daerah dijual di Pasar Hewan Pamotan, meski telah diminta untuk dikembalikan ke asalnya.

Baca Juga:  Di Kec Tuntang, Bupati Semarang H Mundjirin Serahkan Bantuan Paket Sembako Kepada 2.970 KK

“Mereka disuruh pulang tidak mau, dengan alasan sudah jauh-jauh datang. Karena itu, kami memutuskan menutup sementara Pasar Hewan Pamotan,” ujar Mahfudz, Kamis (23/1/2025).

Baca Juga:  Owner PT Bintang Abadi dan Sikabu Mandiri Jakarta Serahkan Bantuan Ratusan APD Kepada RSPAW Salatiga

Penutupan sementara ini akan berlangsung selama empat pekan atau empat kali pasaran. Selain Pasar Hewan Pamotan, Pasar Hewan Kragan juga ditutup sebagai langkah antisipasi agar pedagang ternak tidak berpindah lokasi ke sana. Meski belum ditemukan kasus serupa di Pasar Hewan Kragan, tindakan ini dinilai perlu untuk mencegah penyebaran PMK.

Baca Juga:  Upacara HUT Satpam Ke 42, Polres Ngawi Gelar Serangkaian Baksos

Mahfudz menambahkan, pihaknya menggandeng Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) untuk memastikan kebijakan ini berjalan lancar. Pengawasan ketat dilakukan, termasuk menyegel pintu masuk pasar hewan dan memastikan tidak ada transaksi jual beli selama masa penutupan.

Baca Juga:  Polemik Kewenangan: Dugaan Intervensi Walikota Terpilih Memicu Ketegangan di Pemerintahan Salatiga

“Nanti akan kami evaluasi kembali sebelum memutuskan pembukaan pasar,” pungkas Mahfudz.(Din)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!