HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Cegah Penularan Covid 19, Pemkot Surabaya Terus Lakukan Berbagai Cara, Salah Satunya Fungsikan Rumah Sehat

Istimewa.

Laporan: Budi Santoso

Editor: Choerul Amar

SURABAYA,harian7.com – Untuk memutus penularan wabah Covid 19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus bekerja keras dan melakukan berbagai cara. Salah satu upaya yang dilakukan pemkot adalah dengan bergotong-royong bersama warga mendirikan Rumah Sehat di setiap kelurahan.

Hingga kini, telah berdiri Rumah Sehat yang tersebar di hampir seluruh kelurahan se-Kota Surabaya. Rumah Sehat itu sudah mulai beroperasi. Bahkan, beberapa di antaranya sudah diisi oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang terpapar Covid-19.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, warga Surabaya kini sudah dapat memahami fungsi dan tujuan pendirian Rumah Sehat di lingkungan sekitarnya. Menurutnya, warga hanya perlu diberikan pemahaman lebih terkait fungsi dari Rumah Sehat tersebut. Bahkan, setelah diberikan pemahaman, warga yang awalnya menolak, secara suka rela bekerja bakti menyiapkan Rumah Sehat.

Baca Juga:  Daerah Rawan Pangan, Desa Boto Diusulkan Jadi Desa Pertanian Keluarga

“Setelah disampaikan, bertemu dengan mereka, ya mereka mau, malah kerja bakti. Memang masih ada wilayah yang belum, itu berarti kita harus terus memberikan pemahaman kepada mereka,” kata Wali Kota Eri di Balai Kota Surabaya, Selasa (3/8/2021).

Wali Kota Eri menjelaskan, seluruh fasilitas yang ada di Rumah Sehat merupakan tanggung jawab Pemkot Surabaya. Oleh sebab itu, ketersediaan fasilitas mulai dari tempat tidur, obat-obatan, vitamin, dan makanan untuk warga merupakan kewajiban dari pemkot.

“Rumah Sehat kan sebenarnya punya pemerintah, jadi bednya, obatnya, vitaminnya, dan makannya ditanggung pemkot,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, sejumlah Rumah Sehat sudah mulai ditempati oleh OTG yang terpapar Covid-19. Namun, Rumah Sehat ini hanya diperuntukkan bagi warga yang memiliki gejala ringan saja. Sehingga, pasien yang memiliki gejala ringan dapat langsung dipisahkan dari keluarganya agar tidak menulari anggota keluarga lainnya.

Baca Juga:  Sepasang Suami Istri Asal Bawang Dapat Renovasi Rumah Dari Ganjar, "Matur Suwun Pak Kaya Ngimpi"

“Sudah ditempati, ada yang tiga orang, ada yang lima orang, ada yang 10. Jadi gini, ada yang gejala ringan dari setiap rumah, maka kita ajak masuk ke Rumah Sehat,” ungkap Wali Kota Eri.

Ia menerangkan, untuk warga yang memiliki gejala sedang, Pemkot Surabaya akan langsung merujuk warga tersebut ke Hotel Asrama Haji (HAH). Sedangkan, bagi warga yang memiliki gejala yang lebih berat, akan dilarikan ke Rumah Sakit maupun Rumah Sakit Darurat yang didirikan oleh Pemkot Surabaya. Seperti, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) dan Rumah Sakit Indoor GOR Gelora Bung Tomo (RSGBT).

Baca Juga:  Banjir dan Cuaca Ekstrem Melanda Kota Semarang, Ribuan Warga Terdampak

“Kalau sudah kelihatan gejala pilek (flu) begitu langsung ke HAH. Lebih berat lagi dari pilek kita tempatkan langsung di RSLT sama ke RSGBT. Jadi, yang di Rumah Sehat itu benar-benar hanya untuk yang OTG,” terangnya.

Wali Kota Eri mengaku pernah mendapat laporan bahwa ada warga yang awalnya tidak memiliki gejala dan dirawat di Rumah Sehat. Namun, selang beberapa hari, warga tersebut menunjukkan gejala pilek (flu). Sehingga, warga tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Kemarin ada yang ringan sudah di sana (Rumah Sehat), ternyata beberapa hari ketok sedino pilek (kelihatan sehari flu), kita bawa langsung ke HAH atau dimasukkan ke RS,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!