HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Bupati Magelang: Wayang Kulit, Kekayaan Seni Nusantara yang Bernilai Adiluhung

Bupati Magelang, Zaenal Arifin, S.I.P (memakai blangkon) di dampingi Camat Pakis, HM. Taufik, SH MH serta dari Dinas Kebudayaan.

MAGELANG, harian7.com – Dalam menjaga (nguri-uri/red Jawa) nilai budaya, pemerintah Kabupaten Magelang dan Dinas kebudayaan melakukan Road Show / safari keliling dengan menggelar pentas  wayang kulit di 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang.

Malam ini, Jumat (01/12) tiba pada hari ke 6 Dengan mengusung tema (Wujudkan kelestarian Budaya), bersama Pemuda Mandiri Membangun Desa /  PMMD 2017, Dusun / Desa Gejagan, Kecamatan Pakis,  yang digelar semalam suntuk.
Dalam pagelaran wayang kulit malam ini, mengambil lakon ‘Jumenegan Narayana’ oleh dalang Gunawan, asal Sawangan, memperlihatkan kemahirannya di hadapan Bupati, Kepala Disbudpar, dan penonton, serta Camat Pakis HM. Taufik, SH. MH. dan Kapolsek Pakis Ajun komisaris Polisi (AKP) Sukirman, SH., serta para Kepala Desa se Kecamatan Pakis.

Baca Juga:  Satreskrim Polres Jepara Ungkap Kasus Mayat Dalam Karung Kurang dari 24 Jam

Kepada harian7.com Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP mengatakan,  Wayang kulit merupakan sejarah yang mengandung nilai luhur yang harus dilestarikan. Selain itu wayang kulit  juga memiliki makna yang luar biasa tentang ajaran jati diri luhur yang saat ini mulai terkikis.

Baca Juga:  Pelaku Penangkapan Ikan Ilegal Diringkus Polisi

“Kehadiran wayang di era global seperti sekarang ini bisa sebagai alat untuk menangkal ajaran atau aliran dari luar yang kurang relevan dengan nilai nilai luhur bangsa kita, selain untuk menguri-uri budaya jawa tentunya ini juga sebagai bentuk kepedulian kita terhadap warisan budaya adiluhung dari nenek moyang kita yang telah diakui Badan Kebudayaan Dunia UNESCO pada Tahun 2003,”terangnya.

Baca Juga:  BMKG Perkirakan Awal Musim Hujan di Jateng pada November 2023

Di tambahkan, wayang adalah salah satu seni-budaya daerah yang sarat dengan pesan moral dan pitutur luhur serta sebuah gambaran sosok perwujudtan tingkah laku dalam kehidupan masyarakat.

“Melalui wayang kulit yang dipentaskan secara bergilir ini akan menumbuhkan rasa cinta kepada masyarakat terhadap salah satu budaya yang ada di Kabupaten Magelang,”punkas Zaenal. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!