HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Bulan Ramadhan, Sejumlah Bahan Pokok Merangkak Naik, Diperkirakan Hingga Lebaran Nanti

Pantauan harga di pasar.

Laporan: Salsabila | Kontributor Ngawi

NGAWI,harian7.com – Beberapa bahan pokok di pasar mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, apalagi di bulan Ramadhan ini. Kenaikan harga tersebut diperkirakan hingga lebaran nanti. 

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi Rochim mengatakan, pada bulan Ramadhan ini harga beberapa bahan pokok memang memangalami kenaikan. Hal itu berdasarkan pantauan sejak awal puasa hingga sekarang dan kenaikan harga terjadi secara berkala. 

Baca Juga:  Kaurbinops Satlantas Polres Magelang: Pengelola Moda Transportasi Wisata Wajib Patuh Pada Protokol Kesehatan dan Membantu Bersosialisasi

” Memang harga bahan pokok sekarang sedang naik tapi tidak semua, bisa dikatakan sebagian besar masih di harga stabil, ” ungkap Rochim

Kenaikan bahan pokok pasar ini merata di Kabupaten Ngawi dan telah di lakukan survei di tiga pasar sebagai sampel yaitu Pasar Besar Ngawi, Pasar Beran, dan Pasar Paron

Istimewa.

Harga yang paling menlonjak tinggi yaitu daging ayam. Sebelum puasa harga ayam potong masih 28.000 per kilogram, kini sudah mencapai 40.000, daging sapi dari 100.000 menjadi 116.000, begitupun dengan harga bumbu seperti cabai rawit dari 41.667 menjadi 43.333 dan bawang merah dari 23.000 menjadi 25.000

Baca Juga:  Peringatan Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, PAC GP Ansor Kecamatan Sine Gelar Tabligh Akbar

Rochim berharap, meskipun di era covid seperti ini harga bahan pokok masih bisa stabil sehingga stabilitas harga dan pasokan tetap terjaga. 

Untuk mengantisipasi lonjakan harga tersebut, menjelang Hari Raya akan diadakan pasar murah sederhana di wilayah Ngawi, Karangjati, dan Jogorogo. 

Baca Juga:  Wiranto Dorong CSR Perusahaan Dilibatkan dalam Program Makan Bergizi Gratis

Kepala Seksi Pengembangan Usaha, Kristina Setyowati menambahkan, apabila harga bahan pokok di pasar melonjak terlalu tinggi maka akan dilakukan operasi pasar yang bekerja sama dengan Bulog Madiun, PG Sudono, dan PPI ( Persatuan Pengusaha Indonesia).

” Karena operasi pasar ini hanya bersifat isidentil, ya kita hanya akan minta diadakan ketika ada lonjakan yg sangat signifikan saja, ” ungkap Kristina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!