Balap Liar di Jalan Diponegoro Ungaran Kini Sudah Menjadi Tradisi dan Mengganggu, Masyarakat Berharap Ditindak Tegas
![]() |
Suasana saat balap liar berlangsung. |
Laporan: Arie Budi | Kontributor Ungaran
UNGARAN,harian7.com – Balap liar di Jalan Diponegoro Ungaran Kabupaten Semarang, seakan menjadi tradisi anak muda jaman sekarang. Namun tanpa mereka sadari, bahwa yang dilakukan itu sangat mengganggu, baik masyarakat sekitar ataupun pengguna jalan yang melintas.
Dari pantaun harian7.com dilokasi, balap liar di ruas Jalan Diponegoro Ungaran Kabupaten Semarang, tersebut diikuti baik dari dalam maupun warga dari luar daerah. Biasanya dijalan tersebut, aksi balap liar dilakukan setiap malam Minggu, namun saat ini justru hampir setiap malam hari.
Sis(60) warga Rejosari Kelurahan Genuk Kecamatan Ungaran Barat menyampaikan, balap liar di ruas Jalan Diponegoro tepatnya di traffic land KFC Ungaran sangat mengganggu warga sekitar.
“Balap liar sangat mengganggu warga sekitar seperti Desa Gowongan dan Desa Rejosari Kelurahan Genuk Kecamatan Ungaran Barat, ” kata Sis saat di temui harian7.com, Minggu (31/1/2021) dini hari.
“Setiap balap liar motor selalu di blayer-blayer dengan knal pot brong sehingga membuat bising warga,” ucapnya.
” Dan lagi mereka mengganggu pengguna jalan raya hingga memperhentikan pengguna jalan dengan paksa untuk memulai aksinya balap liar,” tambah Sis.
Atas nama warga dari dua desa, Sis berharap agar pihak terkait menindak tegas. Pasalnya sudah sangat mengganggu dan membahayakan warga sekitar, terutama dengan kebisingan knalpot serta mengganggu pengguna jalan.
Ungkapan senada disampaikan AR (42) Warga Desa Gowongan Kelurahan Genuk Kecamatan Ungaran Barat. Ia mengungkapkan, balap liar sangat mengganggu warga sekitar terutama warga pinggir jalan dengan kebisingannya.
“Warga kebisingan suara knal pot brong yang selalu di blayer-blayer sehingga mengganggu sekali, ” katanya.
“Apalagi selalu bergerobol banyak sekali, dan dulu pernah masuk kampung dengan knal lot brongnya,” ucapnya.
” Sudah ada tindakan dari kepolisian, tapi malah kucing-kucingan, ditinggal pergi malah mulai balap liar kembali,” terang AR.
Kami berharap, balap liar dapat di tindak tegas dan pemerintah dapat memberikan tempat untuk mereka yang dapat menyalurkan hobbinya balapan.
Sementara, Cahyono warga Ngampel yang saat balap liar digerlar melintas di Jalan Diponegoro menuturkan, jika dirinya hampir saja terjatuh, karena menghindari sekelompok pemuda yang tengah balapan liar, dengan mengendarai sepeda motor ugal – ugalan.
“Naik motornya pada ugal-ugalan mas. Saya hampir terjatuh karena menghindari mereka,”ucapnya.(*)
Tinggalkan Balasan