HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Api Melalap Kios Sembako di Pasar Raya Salatiga, Kerugian Ratusan Juta

Petugas Damkar saat berupaya memadamkan api.

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Sabtu malam, 27 Juli 2024, dua kios sembako milik Suparti di komplek pertokoan eks-Hasil Pasar Raya 1 di Salatiga terbakar habis dalam kejadian yang terjadi sekitar pukul 21.20 WIB. 

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Penyebab kebakaran diduga akibat konsleting listrik.

Kebakaran mulai terlihat ketika Tuginem, seorang saksi mata yang kiosnya berdekatan dengan kios Suparti, melihat kepulan asap tebal keluar dari dalam kios.

“Saya sedang duduk-duduk di depan kios ketika tiba-tiba melihat asap tebal dari kios Suparti,” ujar Tuginem. 

Ia segera memberitahukan warga sekitar, yang langsung berusaha memadamkan api sambil melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Damkar Kota Salatiga. 

“Kami semua bergotong-royong, termasuk menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), tetapi api terus membesar,” tambahnya.

Menurut Joko Widodo, Kabid Damkar Satpol PP Kota Salatiga, api pertama kali terlihat di dalam kios Suparti dan upaya awal untuk memadamkan api menggunakan APAR tidak berhasil. 

“Api semakin membesar, dan kami akhirnya dipanggil untuk membantu memadamkan kebakaran,” jelas Joko. 

Petugas Damkar tiba di lokasi tidak lama setelah laporan diterima, namun mengalami kendala karena api telah membakar kios yang terkunci. Mereka terpaksa menjebol pintu kios untuk dapat mengakses dan memadamkan api.

“Proses pemadaman dan pendinginan selesai pada pukul 22.53 WIB,” tambahnya.

Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun diduga kuat karena konsleting listrik. “Tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi masih dalam perhitungan,” ungkap Joko.

Suparti, pemilik kios yang berusia 55 tahun, saat kejadian berada di rumah karena kios sudah ditutup sejak pukul 17.00 WIB. “Saya diberitahu teman bahwa kios saya terbakar, dan langsung datang ke lokasi,” kata Suparti. 

Ia memperkirakan kerugian sekitar Rp 200 juta, mengingat kiosnya baru saja melakukan pembelian barang dagangan. “Dagangan saya penuh karena baru saja kulakan,” jelas Suparti dengan raut wajah prihatin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!