HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Apel Kesiapsiagaan Bencana, Sinoeng: Wilayah rawan bencana harus mendapatkan perhatian khusus

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Kesiapsiagaan bencana harus mendapatkan perhatian khusus terlebih untuk wilayah-wilayah yang rawan bencana di Kota Salatiga.

Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi saat menjadi Pembina Apel dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana Kota Salatiga tahun 2023, yang diselenggarakan di Halaman Pemkot Salatiga, Rabu (10/05/2023).

Sinoeng menuturkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga bersama TNI, Polri, melibatkan PMI, Ormas kepemudaan, dan teman-teman kepala wilayah. 

Baca Juga:  Satu Rumah Warga Pagedangan Purbalingga Hangus Dilalap Sijago Merah

“Disini harus ada kepekaan dan kepedulian, meskipun bencana itu tidak terjadi di wilayah kita. Namun merawat sikap peduli, berbagi dan empati ini juga penting. Hal ini adalah soal kemauan terlebih dahulu, sehingga nantinya akan diberikan jalan dan ini menjadi sebuah kunci,” kata Sinoeng usai mengecek peralatan dan perlengkapan yang dimiliki BPBD Salatiga.

Sinoeng menambahkan, apa yang dilakukan untuk siaga bencana dan peduli kepada sesama tersebut merupakan sebuah ihtiar bersama dalam membangun kebersamaan dalam penanganan bencana yang terjadi.

Baca Juga:  Satlantas Polres Semarang Amankan Puluhan Sepeda Motor dari Aksi Balap Liar

“Gusti Allah tidak pernah tidur. Apa yang kita perbuat kepada orang lain merupakan bagian doa kita supaya kita terhindar dari bencana dan musibah,”tambahnya.

Edukasi dari warisan leluhur terkait tanda alam juga dapat menjadi pelajaran bersama untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam.

 “Rawatlah sikap-sikap untuk peka, dalam hal ini adalah ilmu titen (kearifan lokal) ada disekitar kita. Ini juga menjadi bagian dari edukasi kita. Ilmu titen ini bukan musrik, tahayul, bukan. Akan tetapi ketidakmampuan para nenek moyang kita untuk menarasikan ke dalam bahasa akademik yang runtut,”ucap Sinoeng.

Baca Juga:  Asyik Konsumsi Miras, Enam Pemuda Digelandang Ke Mapolres Banjarnegara

“Namun ada tanda-tanda yang tampak, seperti pergerakan burung, suhu udara sekitar, pergeseran engsel pintu yang tidak sinkron dan ini adalah bagian dari tanda-tanda alam. Edukasi seperti ini mungkin bisa dibahasakan dengan kondisi sekarang, sehingga mereka tahu dan peduli. Kita harus tetap berlatih, menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dan peduli kepada sesama,”pungkasnya.(*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!