Ahmad Luthfi Ziarah ke Makam Istri Bersama Putranya, Doa dan Rindu di Perbatasan Solo-Sukoharjo
Laporan: Shodiq
SOLO | HARIAN7.COM – Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, hari ini mengunjungi makam istrinya, Nurina Mulkiwaty, bersama putra mereka, Mohammad Alif Daffa. Ziarah ini menjadi momen yang penuh haru dan makna bagi Luthfi, sekaligus untuk mengobati kerinduan sang anak kepada sosok sang ibu.
“Kami berdoa bersama untuk almarhumah. Abang (panggilan akrab untuk putra Luthfi) kangen sama mamanya. Kalau kangen, saya bawa ke makam, bacakan Al-Fatihah, dan mendoakan mamanya agar Khusnul Khotimah dan masuk surga,” ujar Luthfi, Rabu (13/11/2024).
Di sela-sela ziarah, Luthfi juga mengungkapkan pesan berkesan dari sang istri yang selalu ia kenang: kepercayaan penuh almarhumah terhadap kemampuannya dalam menjaga anak-anak. Hal ini, menurut Luthfi, adalah tanggung jawab besar yang ia pegang teguh.
“Beliau sangat percaya bahwa saya mampu menjaga anak-anak dengan baik. Karena itu, setiap kali abang rindu pada mamanya, saya selalu membawa dia ke sini. Dan saya selalu menjaganya,” ungkap Luthfi penuh haru.
Lebih lanjut, Luthfi menegaskan prinsip hidup yang ia yakini: seorang pemimpin harus mampu menjaga keluarganya sebelum menjaga masyarakat yang lebih luas. Ia percaya bahwa kemampuan memimpin dari lingkup kecil akan berdampak besar dalam perannya di masyarakat.
“Kalau saya bisa menjaga keluarga dengan baik, saya juga bisa menjaga masyarakat. Karena pemimpin yang baik dimulai dari hal kecil, dari menjaga keluarga. Kalau bermanfaat bagi keluarga, pasti bisa bermanfaat juga bagi orang lain,” ucapnya.
Pada ziarah pagi ini, Luthfi dan putranya datang dengan berpakaian biru yang senada—Luthfi mengenakan baju koko biru dongker, sedangkan putranya memakai kemeja biru.
Tiba sekitar pukul 07.30, mereka langsung memanjatkan doa dan membaca surat Yasin dengan khusyuk. Sesekali, Luthfi tampak menatap penuh kasih pada putranya yang duduk di kursi roda, sambil menaburkan bunga di atas makam sang istri.
Ziarah ini tidak hanya menjadi momen untuk berdoa, tetapi juga memperlihatkan ketulusan seorang ayah dalam mendampingi putranya, dan nilai-nilai keluarga yang menjadi fondasi kuat dalam visi kepemimpinannya.
Tinggalkan Balasan