Ahmad Dhani dan Manuver Politiknya: Dari Panggung Musik ke Senayan, Kini Berniat Rekrut Vokalis Punk sebagai Staf Ahli?
JAKARTA | HARIAN7.COM – Dalam dunia politik yang kian dinamis, nama Ahmad Dhani kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, sang musisi sekaligus anggota DPR RI tersebut mengumumkan niatnya untuk merekrut vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriati alias Twister Angel, sebagai staf ahli di parlemen.
Keputusan ini muncul setelah Novi diberhentikan dari posisinya sebagai pengajar di SDIT Mutiara Hati, Banjarnegara, Jawa Tengah—sebuah pemecatan yang sontak menjadi viral di jagat media sosial.
Dhani Turun Tangan: “Saya Siap Menerimanya”
Menanggapi fenomena ini, Ahmad Dhani dengan lantang menyatakan kesiapannya untuk memberikan Novi posisi strategis di DPR.
“Saya siap menerima vokalis Sukatani untuk bekerja, mungkin sebagai staf ahli saya atau asisten pribadi saya di DPR,” ungkap Dhani dalam sebuah pernyataan terbaru.
Ia pun menyinggung aspek finansial yang tentunya jauh lebih menguntungkan bagi Novi jika ia bergabung dengannya di Senayan.
“Jika tidak dipekerjakan lagi, saya bersedia menerima Novi sebagai pegawai saya. Tentunya gajinya akan lebih besar daripada menjadi guru di Purbalingga,” lanjutnya.
Dhani, yang kini aktif sebagai anggota legislatif setelah memenangkan kursi di DPR, tampaknya tak hanya sekadar berpolitik. Ia juga memperlihatkan perannya sebagai advokat bagi musisi, terutama terkait isu viral yang menimpa Sukatani.
Sukatani dan Isu Sensitif “Bayar Bayar Bayar”
Nama band Sukatani memang sempat menjadi perbincangan setelah lagu mereka, Bayar Bayar Bayar, diduga mengkritik praktik pungutan liar yang dilakukan oleh oknum kepolisian. Isu ini semakin memanas setelah Novi, yang merupakan vokalis band tersebut, diberhentikan dari pekerjaannya sebagai guru.
Dhani, yang dikenal tak ragu bersuara lantang, mengaku telah berkomunikasi dengan pihak DPR terkait kasus ini.
“Saya tinggal WhatsApp Komisi III, lalu Komisi III tinggal telepon Kapolri. Itulah gunanya seorang seniman ada di DPR,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Pemecatan Novi: Antara Etika dan Gaya Hidup
Di sisi lain, Kepala SDIT Mutiara Hati, Eti Endarwati, menjelaskan bahwa keputusan pemecatan Novi telah melalui pertimbangan serius berdasarkan aturan internal yayasan.
“Keputusan ini diambil setelah kami menerima laporan dari yayasan pada 5 Februari 2025. Laporan tersebut menyebutkan bahwa yang bersangkutan adalah vokalis band bergenre punk. Setelah dilakukan penyelidikan, sekolah dan yayasan memanggil Novi untuk memberikan klarifikasi,” papar Eti.
Musisi di Parlemen: Gimmick atau Representasi?
Langkah Dhani untuk merekrut Novi bisa dipandang sebagai sebuah manuver politik yang cerdas. Selain menunjukkan empatinya terhadap sesama musisi, ia juga mempertegas keberadaan seniman di DPR sebagai suara bagi kalangan yang selama ini jarang mendapat perhatian di dunia politik.
Dengan segala kontroversi yang mengiringinya, Ahmad Dhani sekali lagi membuktikan bahwa dirinya bukan hanya sekadar musisi legendaris, tetapi juga politisi yang tak segan memainkan strategi unik di panggung kekuasaan.(Yuan/red)
Tinggalkan Balasan