HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Agung Budi: Kaum Muda Penggerak Utama Ekonomi Kreatif dalam Era Bonus Demografi

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Dalam peluncuran buku bertajuk “Menggerakkan Ekonomi Kreatif Kaum Muda,” Anggota DPRD Jawa Tengah, Agung Budi Margono, menyoroti potensi besar kaum muda sebagai penggerak utama ekonomi kreatif di Indonesia. 

Dengan bonus demografi mencapai 60 persen, kaum muda dianggap memiliki peluang luar biasa untuk menciptakan profesi baru dalam 17 sub-sektor ekonomi kreatif yang terbuka.

Baca Juga:  Wujud Konsistensi dan Penghormatan Terhadap Ulama dan Santri, PKS Jateng Gelar Lomba Baca Kitab Kuning Ke-VII

Agung Budi menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini sangat tergantung pada inisiatif kaum muda dalam memahami peluang di era kekinian dan respons terhadap perkembangan teknologi. 

“Evaluasi penutupan TikTok Shop dianggapnya sebagai momentum kreativitas bagi generasi muda untuk menggali peluang di marketplace lain,”katanya usai launching buku Menggerakkan Ekonomi Kreatif Kaum Muda, Kamis (7/12/2023). 

Dalam pandangannya, keunggulan kaum muda tidak hanya terletak pada hardskill, melainkan juga pada mental yang kuat dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan. 

Baca Juga:  Polresta Banyumas Gelar Vaksin Merdeka Candi Untuk Warga Difabel dan Ormas.

“Softskill seperti mental dapat dilatih dan memerlukan ekosistem yang saling menguatkan,”ungkap Agung.

Agung juga menyoroti keberanian kaum muda dalam mendobrak oligarki melalui terbentuknya komunitas-komunitas alami.

 

“Dengan adanya komunitas-komunitas yang terbentuk secara alami, menjadi kekuatan kaum muda untuk bersinergi secara lintas, sehingga mereka memiliki daya dobrak,” terangnya.

Baca Juga:  Lanjut Berlaga Ke Liga 3 Asprov Jateng, PSISa Salatiga Terus Matangkan Persiapan

Agung menekankan bahwa sinergi lintas komunitas menjadi kekuatan kaum muda untuk mengatasi berbagai hambatan.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Salatiga, Heru Prastyo, menambahkan bahwa kaum muda perlu didorong dan diberi ruang serta kesempatan agar dapat menjadi lokomotif perubahan dengan membawa energi positif.

 “Karena itu kaum muda harus didorong, diberi ruang dan kesempatan, sehingga gerakannya menjadi bermanfaat,” paparnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!