HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Gula Semut Produksi Desa Semedo Banyumas Tembus Amerika & Eropa

Pewarta : Saelan
Editor.    : Abdurrochman


BANYUMAS, Harian7.com
– Gula Semut yang diproduksi Koperasi Semedo Manise (KSM) 95 persen menembus pasar Eropa dan Amerika.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop-UKM) Teten Masduki saat meresmikan KSM Desa Semedo Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Sabtu, (25/09) kemarin di aula Balai Desa setempat.

KSM binaan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) ini mempunyai anggota 1.000 orang sebagai penyadap nira untuk diproduksi menjadi gula semut, dan saat ini 95 persen produksinya tembus pasar ke negara Amerika Serikat dan negara Eropa.

Peresmian KSM tersebut dihadiri Bupati Banyumas, lr.Achmad Husein, Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, Supomo, Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDRA), Sigit P Kumala, Kepala desa Semedo, Ketua KSM Semedo Akhmad Sobirin dan undangan lainnya.

Baca Juga:  Cek Senjata Api, Ka KPR Gandeng Anggota Kostrad

Pada kesempatan tersebut Teten Masduki menyampaikan, bahwa Desa binaan Astra melalui Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) tersebut terbilang sangat bagus. Produksi gula semut yang kini sudah mampu diolah secara hygienis dengan aneka rasa seperti rempah-rempah, empon-empon, dan sebagainya.

“Sangat bagus, saya baru melihat produk gula semut sebagus ini, dengan berbagai rasa seperti rempah-rempah, empon empon, dan sebagainya,” katanya.

Baca Juga:  Copet Nyamar Jadi Wartawan Saat Debat Cawapres di JCC, Berhasil Gasak Ponsel Milik Wartawan Yang Sedang Meliput

Bupati Banyumas juga menyampaikan, bahwa dalam proses peningkatan kapasitas penyadap nira yang berkualitas untuk diolah menjadi gula semut makanwaktu dua tahun, diawali saat terbentuk Kelompok Tani (Poktan) Manggar Jaya Desa Semedo.

“Dari tahun 2013 Poktan Manggar Jaya telah mengikuti berbagai gelaran kewirausahaan hingga gula semut menembus pasar lnternasional. Awal permintaan sekitar 5 ton gula semut, sedangkan kami tiap bulan memproduksi rata-rata mencapai 24 ton gula semut,” katanya. 

Desa Semedo telah membuang label desa terpencil dan tertinggal, kini berubah menajadi wilayah Organisasi Penyadap Nira yang lnovatif. Bahkan Ketua KSM Sumedo yang sekaligus sebagai penggerak, Sobirin pernah mendapat apresiasi dari Lembaga Pemerintah dan Swasta, mendapat apresiasi Satu Indonesia Award 2016 di bidang Kewirausahaan dari Astra,” ujarnya.

Baca Juga:  PSIS Ditahan Imbang 0-0 Perseru Badak Lampung FC

Kini, lanjutnya produksi gula semut dan gula kelapa sudah mencapai 100 ton/bulan dan pendapatan petani juga meningkat tajam, dari Rp.50.000/ hari kini menjadi Rp.200.000,/hari, dan 95 persen produksi gula semut di eksport.

“Sisanya yang 5 persen dibuat untuk Produk lnovasi Semedo Manise, diantaranya produk kemasan gula semut aneka rasa seperti permen jahe, rempah, jahe kayu manis, dan lainya serta dipasarkan secara online,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

HIBURAN

SPORT

error: Content is protected !!