16 KPM Desa Ngrami Nganjuk Mundur Dari PKH, Karena Malu Rumahnya Dilabeli
NGANJUK, Harian7.com –
Sebanyak 16 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro,
Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan
(PKH) saat rumahnya akan dilabeli/ dicat dengan tulisan ‘keluarga pra sejahtera
wajib menerima bantuan PKH’.
PKH adalah sebuah program
dari pemerintah pusat untuk masyarakat kurang mampu, sehingga bagi masyarakat
yang sudah merasa mampu akan malu jika rumahnya dilabeli/ dicat penerima PKH.
Kepala Desa Ngrami
Krisyanto saat ditemui awak media menjelaskan bahwa kegiatan pelebelan/
pengecatan ini akan dilaksanakan terhadap 384 KPM di Desa Ngrami yang terdiri
dari 5 dusun.
“Kegiatan pelebelan/ pengecatan
pada rumah warga penerima PKH dengan tulisan ‘keluarga pra sejahtera wajib
menerima bantuan PKH’ di mulai pada Rabu, (25/11/2020) pukul 09.00 WIB hingga
selasai. Dan untuk hari ini yang dilebel/ dicat sudah sebanyak 146 KPM di Dusun
Pengkol,” katanya, Rabu (25/11/2020).
Dia berharap dengan
adanya pelebelan/ pengecatan ini, KPM yang sudah merasa mampu dapat mengundurkan
diri untuk dialihkan ke orang lain yang lebih membutuhkan. Pengunduran diripun
harus disertai pernyataan dan dibuatkan berita acara pengalihan(BAP) agar yang
hidupnya ďi bawah sejahtera dan lebih membutuhkan bisa menikmati bantuan PKH sebagai
KPM yang baru.
Terpisah, pendamping PKH
yang diwakili Andik Majid Ibrahim selaku Koordinator dari Dinas Sosial Kabupaten
Nganjuk menjelaskan kegiatan ini sangat baik sekali. Dengan dilakukannya
pelebelan/ pengecatan ini, 16 KPM di dusun Kedungrejo dan dusun Pengkol mengundur
diri sebagai penerima PKH.
“Ke 16 KPM ini, merasa
dirinya sudah mampu dan tidak layak lagi untuk menerima PKH,” katanya.
Dengan Pengunduran diri
16 KPM ini, jelasnya berarti masih ada rasa malu pada orang kaya dan mampu
dengan pelebelan / pengecatan dirumah mereka yang taraf hidupnya diatas rata-rata.
“Untuk mereka yang mampu dan
ternyata masih menerima PKH, mereka dapat dikenakan sanksi yang berat,”
tandasnya.
Salah satu warga dusun
Pengkol Desa Ngrami, Karmidi (45) yang kesehariannya bekerja sebagai seorang
buruh tani ini merasa senang sekali dengan adanya pelebelan/ pengecatan dirumah
penerima PKH.
“Dengan pelebelan/
pengecatan rumah penerima PKH ini dapat diketahui bahwa program bantuan dari
Dinas Sosial tepat sasaran. Jika orang kaya dan mampu mendapatkan PKH itu yang
perlu diluruskan,” pungkasnya. (Indra)
Tinggalkan Balasan